Wednesday, January 27, 2016

Comparative Study at The Faculty of Veterinary Medicine in South Korea (2009)



Pada tanggal 9-16 Agustus 2009, ketika masih mahasiswa, saya mendapatkan kesempatan untuk berkunjung ke Korea Selatan dalam rangka menjadi delegasi Indonesia dalam The 2nd International Veterinary Student Association (IVSA) Asia Conference.

Selain mengikuti kegiatan terjadwal dalam The 2nd IVSA Asia Conference, secara individual saya melakukan studi banding ke lima Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) maupun Rumah Sakit Hewan (RSH) berbeda yang ada di Korea Selatan. Di Korea Selatan terdapat 10 Universitas yang memiliki Fakultas Kedokteran Hewan. Di antaranya, Universitas Konkuk di Seoul merupakan satu-satunya universitas swasta.

         Adapun FKH yang sempat saya kunjungi

  1. Universitas Nasional Seoul
  2. Konkuk Private University, di Seoul
  3. Chungbuk National University di Chong Ju
  4. Chungnam National University di Daejeon
  5. Gyong-Sang National University di Jinju

            Secara umum, keseluruhan FKH dan RSH di Korea Selatan memiliki fasilitas yang baik dan sumber daya manusia yang berkualitas. Jumlah mahasiswa setiap angkatan berbeda-beda pada setiap Universitas, yakni berkisar 50-80 mahasiswa untuk Universitas negeri dan 150an mahasiswa untuk Universitas Swasta Konkuk. Secara total, terdapat 3000 mahasiswa kedokteran hewan di seluruh Korea Selatan.         

 Waktu untuk pendidikan kedokteran hewan di Korea Selatan berlangsung selama  6 tahun, yakni selama 2 tahun pertama sebagai masa persiapan (pre-college) dan 4 tahun masa studi dengan mata kuliah yang berkaitan dengan kedokteran hewan. Mahasiswa harus menempuh 270 SKS di Universitas Swasta dan 240 SKS di Universitas Negeri. 

Adapun biaya kuliahnya yaitu sebesar US$ 11.000/tahun di Universitas Swasta, US$ 10.000/tahun di Universitas Nasional Seoul, dan US$ 6.000-9.000/tahun di Universitas Negeri lainnya. Perkuliahan semester ganjil dilaksanakan pada bulan Maret sampai Juni, sedangkan semester genap pada bulan September-Desember.

Mahasiswa Korea Selatan sangatlah ramah. Walaupun baru kenal, saya diizinkan untuk menginap di kostan/flat mereka. Mereka juga secara sukarela mengantar saya berkeliling kampus dan bertemu beberapa dosen FKH Korea Selatan. 
Makan siang ala Korea bersama Prof Kim



Di lain kesempatan, bersama mahasiswa FKH Korea Selatan dan mahasiswa FKH Jepang kami mengunjungi beberapa objek wisata di Korea Selatan. Kami juga mengenakan pakaian tradisional Korea "Hanbok" dan disuguhi makanan-makanan khas Korea. Makanannya enak-enak, misalnya ada mie dingin (mie pakai es!). Walaupun demikian lidah saya masih lebih suka asinan Bogor dibandingkan Kimchi. he he he.

Me in Hanbok



Ketika ke Daejeon, saya bertemu dengan sahabat lama, Hyojung, yang saya kenal ketika mengikuti International Dresden Summercourse di Jerman. Bertemu dengan sahabat lama saat di Jerman rasanya senang sekali! Rasanya unik, dua orang Asia dari negara yang berbeda namun saling berkomunikasi dalam bahasa Jerman. Hyojung menemani saya ke Art Museum Daejon dan juga ke lapangan sepak bola yang digunakan saat World Cup.

Dordia dan Hyojung di Daejeon Art Museum



No comments:

Post a Comment