Sunday, January 31, 2016

PROSES SELEKSI PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL 2008



PROSES SELEKSI PEMILIHAN MAHASISWA BERPRESTASI TINGKAT NASIONAL 2008

Oleh: Dordia Anindita Rotinsulu
(Juara 1 Mahasiswa Berprestasi Nasional Tahun 2008)


Tulisan ini merupakan memori beberapa tahun lalu saat penulis mengikuti Seleksi Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2008. Ajang seleksi mahasiswa berprestasi termasuk seleksi yang bergengsi di dunia pendidikan Indonesia, yakni dilaksanakan oleh Direktorat Pendidikan Tinggi Kementrian Pendidikan Nasional setiap tahunnya. Sebelumnya, seleksi ini dikenal juga dengan Pemilihan Mahasiswa Teladan.

Setelah diberi kesempatan untuk memenangkan lomba ini, penulis beberapa kali pernah diminta untuk berbagi/sharing informasi termasuk tips menjadi Mahasiswa Berprestasi. Saat ini (tahun 2015) penulis bekerja di bidang pendidikan dan berusaha menggali kembali memori yang tersimpan dan menuangkannya dalam bentuk tulisan, sambil berharap agar para mahasiswa termotivasi untuk mengikuti ajang ini guna meningkatkan kapasitas dan kompetensi diri.

Rabu, 13 Agustus 2008

Seleksi Final Mahasiswa Berperstasi (Mawapres) dan Dosen berprestasi (Dospres) Nasional tahun 2008 dilaksanakan di Hotel Bintang, Jl Raden Saleh pada tanggal 13 sampai dengan 17 Agustus 2008.
 
Acara pembukaan berlangsung Pukul 19.00 yang kemudian dilanjutkan dengan tets Psikologi.  Test Psikologi dilakukan oleh Psikolog. Pada test Psikologi, para finalis diminta untuk:
1.    Menjawab pertanyaan pilihan ganda yang menggambarkan situasi yang paling sesuai dengan keadaan dirinya
2.    Menggambar menggunakan pensil:
a.    Pohon
b.    Manusia
c.    Objek tertentu sesuai dengan gambar permulaan yang telah diberikan
3.    Melakukan Focus Group Discussion dengan tema tertentu.
Sesudah test psikologi, dilakukan Technical Meeting yang dipimpin oleh Dr. Ir. Illah Sailah, MS selaku ketua tim juri dan seluruh panitia. Acara Technical Meeting memberikan penjelasan tentang kegiatan esok harinya, yakni  PENJURIAN Karya Tulis Ilmiah, ORGANISASI dan test BAHASA INGGRIS. Acara ini berlangsung hingga pukul 23.30 WIB yang diakhiri dengan pengundian nomor urut presentasi.


Kamis, 14 Agustus 2008

Pada hari yang kedua, peserta dibagi menjadi dua kelompok besar. Kelompok pertama terdiri dari peserta yang akan mempresentasikan karya tulis ilmiah terlebih dulu, sedangkan pada kelompok kedua terdiri dari peserta yang akan mengikuti wawancara mengenai kegiatan ko- dan ekstr-kurikuler serta test bahasa Inggris.

KARYA TULIS ILMIAH

Peserta telah memasukkan karya tulis ilmiah sebagai salah satu syarat awal penilaian administrasi untuk terpilih sebagai finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional. Karya tulis ilmiah yang telah dinilai tersebut kemudian dipresentasikan dihadapan dewan juri dan peserta lainnya.

Presentasi karya tulis dinilai oleh 6 juri (masing-masing 3 orang dari bidan ilmu Eksakta dan 3 orang dari bidang ilmu Sosial) sebagai berikut:
a. Dr. Wahyu Supartono (UGM)
b. Drs. Umar Mansur, M.Sc (UI)
c. Dra. Eridani W. Sudiono, M.Sc., MIEE (KONSULTAN)
d. Dr. Arief Satria (IPB)
e. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS UNS)
d. Dr. Purwo Santoso, SE, MA (UGM)

Penilaian berdasarkan karya tulis, penyajian, dan tanya jawab. Waktu yang diberikan adalah 40 menit (15 menit pertama penyajian dan 25 menit terakhir tanya jawab juri). Adapun judul karya tulis yang saya bawakan yaitu mengenai:
“Strategi Global Kesehatan Masyarakat Veteriner dalam Pengendalian Taeniasis/Sistiserkosis sebagai Re-emerging Parasitic Foodborne Zoonoses Daerah Tropis”. Diskusi setelah saya presentasi berlangsung dengan cukup lancar.

Finalis mahasiswa berprestasi lainnya dapat ikut menyaksikan selama presentasi maupun diskusi. Saya memperhatikan bahwa karya tulis dari setiap beserta memiliki keuinikan dan kekhasan masing-masing. Selian itu, power point yang ditampilkan juga sangat menarik. Bahkan ada peserta yang menampilkan hasil inovasinya. Memang mahasiswa Indonesia luar biasa !!!

Finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional tahun 2008 bersama Dewan Juri


WAWANCARA KEGIATAN EKSTRA DAN KO-KURIKULER

Tim Juri untuk wawancara organisasi terdiri dari
a. Drs. Suko Hardjono, MS (UNAIR)
b. Drs. Tjipto Sumadi, M.Si, M.Pd (UNJ)
c. Pribadi Setyanto, SE, MA (UI)

Penilaian dilakukan berdasarkan pengisian biodata (curriculum vitae) dan lampiran data dengan metode wawancara seputar kegiatan ekstrakulikuler. Selama 20 menit satu persatu delegasi di “kursi panas”, dihadapan 3 juri dengan pertanyaan yang bertubi-tubi dan menjebak. Hal-hal yang ditanyakan adalah mengenai organisasi (makna organisasi, ilmu dasar organisasi, struktur organisasi) dan berbagai macam kegiatannya yang berkorelasi dengan program studi yang diambil mahasiswa.

Selama wawancara, selain tim juri terdapat psikolog yang mengamati proses wawancara dan diskusi. Ssst, nampaknya para juri sudah memiliki jam terbang tinggi dan memahami ilmu psikologi juga. Kadangkala mereka sengaja “menjebak”, “mengajak debat” atau “berselisih paham” dengan peserta untuk melihat kepribadian peserta. Hal yang dinilai tidak hanya keaktifan peserta dalam kegiatan intra-, ko-, dan ektra-kuruikuler melainkan juga kepribadiannya, misalnya apakah peserta dewasa menghadapi konflik, cara menghadapi perbedaan pendapat, kerendahan hati, semangat untuk maju, dan sebagainya.


TES BAHASA INGGRIS 

Tim Juri  test bahasa Inggris terdiri dari:
a. Drs. Sugiarto, MA (UNJ)
b. Drs. Iswahyudi S, MA (UI)
c. Dra. Ani Purjayanti, MA (IPB)

Penilaian berdasarkan tulisan abstaksi karya tulis yang sudah dinilai oleh juri. Pada saat penjurian berlangsung, sistem penjurian yang digunakan adalah dengan debat bahasa inggris yaitu memilih topik yang sudah tersedia di amplop tertutup.

Pada sesi ini, seluruh peserta MAWAPRES diuji keaktifan dalam berbahasa inggris dan keberanian mengungkapkan argumentasi, ide gagasan dan solusi alternatif melalui penjabaran topik yang dipilih selama 20 menit (5 menit pertama penjabaran, 15 menit terakhir tanya jawab dengan peserta). Topik yang diangkat antara lain tentang Kesehatan, Narkoba, Olahraga, PILKADA, Transportasi, Kebijakan Pemerintah, Pendidikan, Sosial Ekonomi, Global Warming dan Isu-isu nasional maupun internasional dan lain-lain. Para juri hanya melakukan penilaian, sedangkan untuk tanya jawab dilakukan oleh antar mahasiswa yang diberi kesepatan bertanya 2 kali dalam setiap sesi.


Kegiatan penjurian diakhiri pada pukul 16.30 WIB dan untuk mahasiswa yang masih belum melakukan penjurian KTI dilanjutkan pada besok hari. Pada pukul 17.00 WIB acara dilajutkan dengan kunjungan ke Gedung A DEPDIKNAS untuk menghadiri acara penyerahan penghargaan kepada orang, sekolah, instansi, badan usaha yang berprestasi di bidangnya. Acara ini khusus dihadiri oleh Menteri Pendidikan Nasional dan ratusan peserta dari berbagai penjuru pelosok Indonesia untuk mengikuti ramah-tamah keteladanan dengan MENDIKNAS.


Jumat, 15 Agustus 2008

Acara dilanjutkan dengan seleksi bagi peserta yang belum mempresentasikan karya tulis ilmiahnya. Seharusnya agenda pada sore dan malam hari tersebut yaitu ceramah dari Presiden Direktur Sampurna, Presdir PR GE Indonesia, dan Komisaris Independen PT Komatsu Ind. Namun karena alasan tertentu, sayang sekali agenda ceramah ini tidak terlaksana . Agenda kemudian diisi dengan ceramah dan motivasi dari Bapak Abdul Basith. Para finalis mahasiswa berprestasi juga berinisiatif untuk melakukan latihan mandiri guna mengisi acara penutupan seleksi mahasiswa dan dosen berprestasi nasional yang akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus 2008.

Pada malam itu juga, diundi dari 15 peserta untuk diambil 5 peserta MAWAPRES yang akan mengikuti Upacara Kenegaraan 17 Agustus di Istana Negara. Hal ini dilakukan karena keterbatasan panitia dalam memperoleh Undangan dari pihak Istana. Kelima peserta terpilih yang beruntung itu sendiri adalah delegasi dari IPB, UNS, UNAIR, UNISULA dan UNEJ.

Sabtu, 16 Agustus 2008: Rekreasi

Beberapa kegiatan yang sebelumnya diagendakan oleh panitia tidak dapat terlaksana, misalnya menghadiri pidato kepresidenan di Gedung DPR/MPR RI. Akhirnya, dilakukan tur ke Seaworld Indonesia dan Gelanggang Samudera, Ancol.
Pada sore harinya, finalis mahasiswa berinisiatif untuk latihan guna mengisi malam penutupan Pemilihan Dosen dan Mahasiswa Berprestasi Nasional. Melalui latihan ini, keakbraban dan kekompakan antar mahasiswa semakin terasa. Ajang ini bukan sekedar adu prestasi, melainkan juga mempererat persahabatan dan silaturahmi antar-peserta.

Minggu, 17 Agustus 2008

Pada hari Minggu, 17 Agustus 2008, sebanyak 5 orang finalis dosen berprestasi dan 5 orang finalis mahasiswa berprestasi yang terpilih melalui undian menghadiri Upacara Bendera dalam Rangka memperingati Proklamasi Republik Indonesia di Istana Negara. Sayang sekali, karena keterbatasan undangan hanya 5 mahasiswa saja yang dapat mengahadiri acara ini. Padahal kami berharap semua finalis dapat turut menghadiri upacara di Istana Negara.
Pada pukul 16.30 WIB, seluruh peserta bertolak dari Hotel Bintang menuju kantor DIRJEN DIKTI untuk acara penutupan. Acara penutupan dilaksanakan pada pukul 18.30 WIB, yang dihadiri oleh kepala DIRJEN DIKTI, seluruh panitia, presdir Sampurna, seluruh peserta MAWAPRES dan DOSPRES. Di awali dengan sambutan dan dilanjutkan pementasan oleh mahasiswa dan dosen kemudian acara yang ditunggu-tunggu oleh semua peserta yaitu pengumuman pemenang.

Berdasarkan nilai kumulatif dari berbagai aspek eniliana, yakni karya tulis, kegiatan ekkstra dan kokrikuler, kemampuan bahasa Inggris dan kepribadian akhirnya Dr. Illah Sailah sebagai Ketua Dewan Juri dan Ketua Panitia kemudian mengumumkan bahwa Juara Mahasiswa Berprestasi Nasional 2008 adalah sebagai berikut:

  1.  Juara I: Dordia Anindita Rotinsulu (FKH Institut Pertanian Bogor/IPB)
  2.  Juara II: Mahardika S. Sadjad (FISIP Universitas Indonesia/UI)
  3. Juara III:  Aditya Darmasurya (FK UNS)
  4. Nindya Chandra R. (Fak Bahasa dan Seni, Pend. Bhs Inggris UNNES) 
  5.  Intan Rawit S. (Fak. Keguruan dan Ilmu Pendidikan Univ. Achmad Dahlan)
  6. Rahma P. (Fak Bahasa dan Seni, Pend. Bhs Indonesia UNY
  7.   Suwanto (FK USU)
  8.  Rakhmadhanyta M. (FE UDAYANA) 
  9. Syarifaniati M.A (Fak. Psikologi UNISULA)
  10. Iswahyudi (Fak. Ilmu Komputer Univ. Dian Nuswantoro) 
  11. Ali Taqwim (Fakultas Kedokteran Gigi UNEJ)
  12. Resti A. (Tehnik Kimia ITS)
  13. Ragil Nur R. (FK UNAIR)
  14. Ari Wibowo (FH UII)
  15.   Fidia Lestariningsih (Fak. MIPA Univ. Negeri Malang)

Hadiah dan plakat diserahkan oleh direktur Pendidikan Tinggi, dr. Fasli Djalal, PhD. Selain dari Kemdiknas, Juara 1 sampai dengan 3 juga mendapatkan hadiah dari BRI dan Sampoerna.

Mahasiswa Berprestasi Nasional  Juara I secara total mendapatkan hadiah dua puluh empat juta rupiah; Juara II total hadiahnya tujuh belas juta rupiah dan juara III mendapatkan dua belas juta lima ratus ribu rupiah. Selain itu, masing-masing finalis mawapres juga mendapatkan hadiah sebanyak lima juta rupiah (selanjutnya dapat dibaca disini).

Para Pemenang Mahasiswa dan Dosen Berprestasi Nasional bersama Bapak Fasli Djalal, PhD

Finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional Tahun 2008




PENUTUP
Pencapaian ini merupakan anugerah dari Tuhan yang Maha Kuasa dan juga berkat dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada orang tua saya yang selalui memberikan motivasi, doa dan dukungan; kepada Bapak Bambang Riyanto, MSi dan Dr. Rimbawan dari Direktorat Kemahasiswa IPB atas bimbingan dan motivasinya selama masa persiapan Mawapres; Drh. Fadjar Satrija, PhD sebagai pembimbing karya tulis; Dr. drh. I Wayan T Wibawan, MS sebagai Dekan FKH IPB, para dosen FKH (terutama Ibu Dr. Estuningsih); sahabat saya R Anny Karyani atas segala bantuannya yang tidak dapat saya balas; pacar saya (yang sekarang jadi suami saya, he he), serta teman-teman FKH IPB terutama angkatan Asteroidea 41. Sesungguhnya, tanpa campur tangan Tuhan dan dukungan dari berbagai pihak, penulis tidak dapat mencapai prestasi ini.

Semoga prestasi ini dapat membawa nama baik bagi Institut Pertanian Bogor, terutama Fakultas Kedokteran Hewan (FKH). Serta menjadi salah satu sejarah kecil yang dapat diukir dalam dunia pendidikan FKH, karena sejak dilaksanakannya seleksi mahasiswa berprestasi, baru pada tahun 2008 pertama kalinya ada Juara I mahasiswa berprestasi nasional dari jurusan kedokteran hewan. Bahkan di tingkat universitas, tahun 2008 pertama kalinya mahasiswa kedokteran hewan menjadi juara I di Institut Pertanian Bogor.

Semangat terus bagi mahasiswa Indonesia!

Do the best, and God will do the rest.

Dosen dan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2008


Sebanyak 30 Finalis, dosen dan mahasiswa, selama lima hari, 13 sampai dengan 18 Agustus 2008 berkompetisi untuk menjadi dosen dan mahasiswa  berprestasi (Dospres dan Mawapres)  terbaik di tingkat nasional untuk tahun 2008. Masing-masing, dosen dan mahasiswa berbagi sama banyak dalam jumlah peserta, yaitu sebanyak 15 peserta (total 30 peserta).  Sebelum sampai pada tahap final, dalam seleksi awal dospres diikuti oleh 68 perguruan tinggi (42 PTN dan 26 PTS). Sementara itu untuk  mawapres diikuti oleh 66 perguruan tinggi (41 PTN dan 25 PTS).


Dari kompetisi yang telah berlangsung akhirnya didapatkan para pemuncak, terbaik satu sampai tiga dari dospres dan mawapres. Pemenang Dospres, secara berurutan dari juara satu sampai tiga diraih oleh Prof. Dr.Edy Tri Baskoro dari Institut Teknologi Bandung (ITB); Dr. Ir. Rizaldi Boer, MAgr dari Institut Pertanian Bogor (IPB); Prof. Drs.Mudasir, M.Eng, Ph.D dari Universitas Gadjah Mada (UGM). Sementara itu dari Mawapres pemucnak terbaik secara berurutan dari peringkat satu sampai tiga diraih oleh Dordia Anindita Rotinsulu dari Institut Pertanian Bogor (IPB); Mahardhika S. Sadjad dari Universitas Indonesia (UI); Aditya Darmasurya dari Universitas Sebelas Maret.

Dirjen Dikti bersama Juara 1, 2, 3 Dosen dan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2008
Para juara mendapatkan hadiah dari dikti dan hadiah tambahan dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) dan Sampoerna. Untuk Dospres juara I total mendapatkan hadiah  tigapuluh tiga juta rupiah tambah  laptop, Juara II menerima dua puluh lima juta lima ratus ribu rupiah tambah  laptop; juara III menerima total dua puluh juta lima ratus ribu rupiah tambah laptop. Juara IV dan V mendapatkan printer. Dan masing-masing finalis mendapatkan tujuh juta lima ratus ribu rupiah. Mahasiswa Berprestasi Nasional  Juara I secara total mendapatkan hadiah dua puluh empat juta rupiah; Juara II total hadiahnya tujuh belas juta rupiah dan juara III mendapatkan dua belas juta lima ratus ribu rupiah. Selain itu, masing-masing finalis mawapres juga mendapatkan hadiah sebanyak lima juta rupiah.

Pemilihan dosen dan mahasiswa berprestasi nasional ini merupakan salah satu modalitas untuk menfasilitasi dan memotivasi sivitas akademika agar lebih terpacu  untuk selalu produktif dalam melahirkan karya, inovasi, invensi yang relevan bagi kehidupan Negara dan bangsa Indonesia. Sangat diharapkan juga dari kegiatan ini akan terjadi  proliferasi publikasi Internasional perguruan tinggi Indonesia yang hingga saat ini masih jauh dari harapan.



Di dalam tahap final yang telah diikuti ini, para dosen mengikuti dua kategori kegiatan, yaitu presentasi karya tulis dan penilaian kepribadian. Sementara itu, para mahasiswa  mengikuti empat rangkaian kegiatan dan penilaian, yaitu presentasi karya tulis ilmiah; tes/penilaian bahasa Inggris; Penilaian/wawancara kegiatan ekstrakurikuler; dan penilaian kepribadian.

Finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional 2008 bersama dewan juri

Para finalis yang ikut dalam ajang pemilihan dosen dan mahasiswa berprestasi tingkat nasional ini berasal dari perguruan tinggi-perguruan tinggi terbaik di Nusantara. Dari finalis dospres, mereka adalah Akhmad Sabarudin, Dr,Sc dari Universitas Brawijaya; Dr.Ir.Rizaldi Boer, M.Sc dari Institut Pertanian Bogor; Dr. Ir. Slamet Imam Wahyudi, DEA dari Universitas Islam Sultan Agung; Dr. Istadi, ST, MT dari Universitas Dipenogoro; Dr. Andreas Lako dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang; Dr. Eng Gunawarman, MT dari Universitas Andalas Padang; Dr. Ferdy S. Rondonuwu, S.Pd. M.Sc dari Universitas Kristen Satya Wacana; Dr. I Nyoman Budiana, SH, M.Si dari Universitas pendidikan nasional Denpasar; Dr. Ir. Noor  Harini, MS dari Universitas Mumahammadiyah Malang; Drs. I Made Sutajaya, M.Kes dari Universitas Pendidikan Ganesha; Matheus Wasi Bantolo, S.Sn, M.Sn dari Institut Seni Surakarta; Prof. Dr. Er.nat Rosari Saleh dari Universitas Indonesia (UI); Prof. Dr. Ir. Abu Bakar Tawali dari Universitas Hasanuddin; dan Prof. Drs. Mudasir, M.Eng, Ph.D dari Univertisa Gadjah Mada.

Pemenang Dosen dan Mahasiswa Berprestasi Nasional 2008

Sementara itu dari finalis mawapres, mereka adalah Aditya Damasurya dari Universitas Sebelas Maret; Ali Taqwim dari Universitas Jember; Ari Wibowo dari Unversitas Islam Indonesia; Dordia Anindita Rotinsulu; Fidia Lestariningsih dari Universitas Negeri Malang; Intan Rawit Sapanti dari universitas Ahmad Dahlan; Iswahyudi dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang; Mahardika S. Sadjad dari Universitas Indonesia; Anindya Candra Raharja dari Universita Negeri Semarang; Ragil Nur Rosyadi dari universitas Airlangga; Rahman Purwahida dari Universitas Negeri Yogyakarta; Rakhmadhanyta Mariantisna dari Universitas Udayana; Resti Afiadinie dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya; Suwanto dari Universitas Sumatera Utara; Syarifaniati Miranda Agustina dari Universitas Sultan Agung Semarang.

Finalis Mahasiswa Berprestasi Nasional 2008

Dirjen Dikti, dr. Fasli Jalal, Ph.D, menyampaikan kepada peserta Mahasiswa berprestasi dan dosen berprestasi agar menjadikan pencapaian ini menjadi sebuah sejarah perjalanan. Kata dirjen yang dulu juga pernah menjadi mahasiswa teladan nasional ini, pengalaman ini bisa menjadi modal untuk melangkah lebih baik lagi pada masa-masa yang akan datang. Tunjukkan prestasi di segala bidang kehidupan, semangat dirjen. Jangan pernah berhenti. Untuk itu Dirjen meminta agar setelah ini para finalis dospres dan mawapres terus meneliti dan menulis, serta terlibat dalam hibah penelitian  Dikti.


Sumber: Dikti, STT Telematika Telkom Purwokerto 
Foto: Koleksi Pribadi Dordia A Rotinsulu

PERHIMPUNAN DOKTER HEWAN INDONESIA (PDHI)

PENDAHULUAN    
 
Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) adalah Organisasi Profesi yang bersifat independen. Didirikan pada tanggal 9 Januari 1953 di Lembang, Jawa Barat dan dikukuhkan dengan Akte Notaris No.41 tanggal 30 Juni 1999 oleh Notaris NY. Toety Juniarto, SH yang diperbaharui setiap selesai Kongres. PDHI merupakan kelanjutan dari Perhimpunan Ahli Ilmu Kehewanan.
Organisasi Profesi merupakan organisasi nasional  yang mewakili dan melayani kepentingan profesi veteriner/dokter hewan di negaranya dan harus memiliki komitmen untuk mengupayakan pencapaian terbaik (excellence) dari profesinya dan untuk pelestarian hewan dan kelestarian ekosistem (manusia, hewan,tumbuhan,lingkungan).
Menurut OIE sebuah organisasi profesi didefinisikan sebagai organisasi Penentu Status Veteriner (Veterinary Statutory Body=VSB) yaitu suatu organisasi/badan yang berkewenangan otonom untuk melakukan pengaturan status keprofesian para dokter hewan dan para-profesional veteriner  yang bersifat legal formal di dalam suatu negara.  
PDHI adalah organisasi Non Profit yang berarti tidak mencari keuntungan usaha sebagai tujuan utama akan tetapi mencari dana untuk menjaga kelangsungan hidup dan fungsi organisasinya. Dalam rangka mencari dana organisasi maka PDHI terkena wajib pajak dan memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).
Dalam menjalankan kegiatan organisasi PDHI beralamat di Gedung Rumah sakit Hewan Jakarta Lt.2, Jl. Harsono RM No.28 – Ragunan- Jakarta 12550.
website resmi: http://www.pdhi-online.org
Sumber: PDHI

VISI PDHI
Mewujudkan citra profesi dokter hewan Indonesia yang profesional, mandiri, tangguh, berwawasan kebangsaan yang luas dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

MISI PDHI
  • Meningkatkan kualitas sumber daya manusia (dokter hewan) sebagai individu maupun sebagai bagian dari organisasi perhimpunan dan masyarakat.
  • Meningkatkan kualitas pelayanan jasa veteriner menuju standar pelayanan jasa yang memberikan kepuasan kepada pemakai jasa (client) dan kesejahteraan hewan (patient)
  • Meningkatkan kualitas organisasi perhimpunan menuju organisasi yang profesional, mandiri dan progresif yang mampu berperan dalam pengembangan profesi dan pembinaan kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat pada umumnya.
  • Meningkatkan kualitas komunikasi antar anggota dan profesi dengan masyarakat
  • Meningkatkan lingkaran pengarus dan kepedulian terhadap kesehatan masyarakat veteriner, kesehatan lingkungan dan kesejahteraan hewan.
MOTTO PDHI
“ Manusya Mriga Satwa Sewaka” yang berarti “Mengabdi Kemanusian Melalui Dunia Hewan”


LOGO PDHI

Logo Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI)


PDHI TERDIRI DARI :
  • Pengurus Besar
    Pengurus Besar dipilih di dalam Kongres yang dilaksanakan setiap 4 tahun sekali. Pengurus Besar terdiri dari Ketua Umum, Sekretaris Jenderal dan 2 Ketua yang membawahi bidang Keorganisasian & Bidang Ilmiah serta Komisi-Komisi. Dalam menjalankan kegiatan sehari-hari Pengurus Besar mempunyai kantor dengan staff sekretariat yang dikoordinir oleh Sekretaris Jenderal.      
  • PDHI Cabang
    Saat ini PDHI cabang berjumlah 41 Cabang  yang kepengurusannya dipilih dalam Rapat Anggota Cabang dan bekerja berdasarkan wilayah yang ditentukan.
  • Organisasi seminat/sekeahlian (Organisasi Non Teritorial/ONT)
    Adalah organisasi di bawah PDHI yang membentukkan dan bidang kerjanya tidak berdasarkan wilayah tetapi berdasarkan kepada tiga aspek yaitu :
    • Kesamaan Spesies hewan
    • Kesamaan Disiplin Ilmu
    • Kesamaan Minat/Kesamaan Bidang Kerja
    Saat ini PDHI mempunyai 10 organisasi Non Teritorial dan beberapa yang masih dalam proses pembentukan.
  • Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan
Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan (MP2KH) merupakan suatu konsorsium FKH se-Indonesia dan PB-PDHI untuk mengurusi berbagai hal yang berkaitan dengan kualitas profesi kedokteran hewan; diantaranya dalam (a) pengembangan pendidikan, kompetensi dan spesialisasi profesi kedokteran hewan, (b) pelaksanaan standarisasi, monitoring dan evaluasi pendidikan kedokteran hewan, (c) mediasi masalah pendidikan kedokteran hewan.
Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan menyusun akreditasi internal pendidikan berkelanjutan melalui  Sertifikasi bobot pendidikan berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan besaran satuan kredit pendidikan berkelanjutan (continuing education credit hour)/SKPB.
Majelis Pendidikan Profesi Kedokteran Hewan terus melakukan penyempurnaan Standar Kompetensi Dokter Hewan secara berkala dan berkelanjutan. Legalitas standar kompetensi Dokter Hewan diwujudkan dalam bentuk sertifikat dokter hewan (SDH) yang dikeluarkan oleh PB-PDHI bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran Hewan.
  • Majelis Kehormatan Perhimpunan
    Dalam rangka penyelesaian adanya masalah pelanggaran etika, perselisihan antar sejawat veteriner, masalah hukum yang dituduhkan sebagai kelalaian profesi (malpraktek), PDHI memiliki Majelis Kehormatan Perhimpunan yang mekanisme kerjanya diatur dalam AD/ART
  • Kelompok Kerja-kelompok kerja dengan tugas khusus
    Adalah kelompok yang dibentuk oleh PB PDHI dengan tugas khusus berdasarkan isu-isu yang dipandang memerlukan  perhatian khusus.   
  • Yayasan Hemera Zoa
    Yayasan Hemera Zoa didirikan tahun 1992 dengan tujuan mendukung program dan kegiatan PDHI yang memerlukan dana.  Yayasan melakukan berbagai kegiatan dalam rangka mengumpulkan dana diantaranya mendirikan badan usaha dan ikut serta dalam pengelolaan Rumah Sakit Hewan Jakarta.    
PDHI mengatur perilaku profesional anggotanya yang dituangkan dalam kode etik dan acuan dasar profesi.

Kode etik diantaranya berisi :
 
  1. Tanggung jawab Kesrawan (bagaimana memperlakukan hewan ).
  2. Pekerjaan profesinya tidak malpraktek, maletik dan tidak melanggar hukum.
  3. Mempromosikan peran profesi veteriner kepada masyarakat secara bermartabat.
  4. Dalam periklanan layanan profesi tidak bergaya  komersial tetapi mengedepankan komitmen profesional profesi.
  5. Dalam melakukan pengobatan (terapi), penggunaan obat-obatan, penjualan obat-obatan maupun alat kesehatan agar tidak eksperimental, komersial akan tetapi tepat guna serta mengutamakan kemanusiaan di atas kepentingan pribadi.
  6. Dalam membina hubungan professional sesama profesi veteriner, (tidak mengembangkan konflik dan tidak merendahkan sejawat).
 Acuan dasar profesi adalah :
  1. Dokter hewan mempunyai tanggung jawab khusus dalam kesejahteraan hewan dan mengurangi penderitaan hewan sesuai yang diatur dalam UU tentang kesrawan.
  2. Dokter hewan harus memperlakukan pengguna jasa dan masyarakat dengan respek, penuh pertimbangan dan bertatakrama.
  3. Dokter hewan perlu berperilaku sedemikian rupa yang menjaga citra dan reputasi profesi.
  4. Dokter hewan harus menunjukkan sikap menghargai kepada sejawatnya sepanjang waktu dan menciptakan suasana yang menyenangkan untuk saling bertukar informasi yang dapat bermanfaat bagi pasien dan pengguna jasa dokter hewan.
  5. Dokter hewan harus dapat menjelaskan berbagai batasan-batasan hukum yang berlaku bagi dirinya sebagai profesional veteriner.
  6. Dokter hewan memiliki tanggung jawab untuk mengetahui berbagai hal tentang veteriner yang terbaru dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya dalam layanan praktek yang bermutu dan dapat dimanfaatkan masyarakat.

Wednesday, January 27, 2016

The use of animals in stem cell research as a therapy of human cardiovascular diseases

 The use of animals in stem cell research as a therapy of human cardiovascular diseases



The use of laboratory animals has long been an essential part of biomedical research, including for stem cell research. Research in stem cell biology and regenerative medicine covers a broad spectrum of basic and translational studies, in which the use of animals has been and remains paramount. Animal-based research is at the center of both “proof-of-principle” experiments for cell-based interventions and the safety and efficacy tests required for approval of clinical trials. This poster provides the review of the current status of animal models for stem cells research as a therapy of cardiovascular diseases.

Animal models that are used in stem cells research as a therapy of cardiovascular diseases include rodents, canine, porcine, and primates. A few animal model studies have shown that mobilized haematopoietic stem cells after myocardial infarction can differentiate into cardiomyocytes. Improvement in cardiac function has been reported. Animal model studies also showed that transplanted endothelial progenitor cells improve cardiac function after myocardial infarction, lead to better preservation of capillary density, and incorporate into sites of neovascularisation.

One of the most fundamental future challenges is to determine how appropriate animal models are to the human condition they are designed to represent. The comparatively short life span and fast growth of some animals makes it difficult to make claims about the longevity and effectiveness for humans of cell based therapies tested in rodents alone. Therefore, continuing extensive animal work to prepare for human application should be done in the future.

Keywords: stem cells, animal models, cardiovascular diseases.

Note:
Poster was presented by Dordia A. Rotinsulu at The International Summer Program of Tokyo Medical and Dental University (TMDU) 2011: Organ/Tissue Development and Regeneration: Fundamentals and Clinical Applications. Tokyo, Japan: 29th-31st August 2011.

Speakers and Participants of International Summer Program TMDU 2011
Participants of International Summer Program TMDU 2011

Prof Ichiro Sekiya and Dordia A Rotinsulu in from of the poster